Rabu, 14 Januari 2015

RELAY dan CONTACTOR

Relay dan Contactor ???


Dulu untuk menjalankan dan menghentikan motor listrik hanya menggunakan saklar tuas atau starter manual yang diletakkan dekat mesin. Untuk melayani starter manual tersebut dilakukan secara local control dengan handle. Satu satunya alat pelindung untuk melindungi rangkaian motor hanyalah sekering (fuse). Motor yang dijalankan dengan saklar tuas atau starter manual umumnya memiliki daya listrik yang relatif kecil.
     Saklar tuas dan starter manual macamnya antara lain :
  • Saklar SPDT, Saklar SPST, Saklar DPST, Saklar DPDT, Saklar TPST, Saklar TPDT, Saklar star-delta
  • Cam Switch
  • Drum Controller
Pada perkembangan berikutnya saklar tuas dan starter manual tergantikan oleh saklar magnit (magnetic contactor) dan starter magnit (starter contactor). Sebagai pelindung rangkaian motor digunakan sekering dan overload relay. Starter magnit adalah saklar magnit yang dilengkapi overload. Motor listrik yang dijalankan dengan saklar magnit atau starter magnit umumnya memiliki daya listrik yang relatif besar.

Keuntungan saklar magnit :
  • Momen kontaknya lebih cepat
  • Dapat dilayani secara local control atau remote control
  • Dapat dioperasikan secara non otomatis, semi otomatis atau full otomatis
Dilihat dari ukuran dan fungsinya saklar magnit dibedakan menjadi :
  • Relay
  • Magnetic Contactor
Perbedaan relay dengan magnetic contactor
  1. Relay, kontak terhubung dan terputus dari satu sisi, sedangkan Contactor, dari dua sisi
  2. Relay, kontak memiliki dua posisi (kontak tukar), sedangkan Contactor, memiliki satu posisi (kontak tunggal)
  3. Relay, kontak dialiri arus relatif kecil, sedangkan Contactor, pada kontak bantunya dialiri arus relatif kecil
  4. Relay, tidak punya kontak utama, sedangkan Contactor, kontak utama dialiri arus relatif besar
  5. Relay, kontak tanpa peredam busur, sedangkan Contactor, dilengkapi peredam busur
  6. Relay, ukurannya relatif kecil, sedangkan Contactor, ukurannya relatif besar
Fungsi Relay :
  • Untuk memperkuat signal listrik (arus, tegangan, daya)
  • Untuk mengkonversi signal listrik (DC ke AC atau AC ke DC)
  • Untuk mengisolasi signal listrik (kontrol dan power)
  • Untuk menunda signal listik (time delay)
  • Untuk mencacah signal listrik (maju, mundur)
  • Membangkitkan signal block
Fungsi Contactor :
Untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dalam sebuah rangkaian baik dalam kondisi tanpa beban atau berbeban secara elektromagnetis.

Kategori Contactor
  • AC 1 : Untuk tipe beban resistif, dengan ketentuan cos phi >= 95. Pemakaian pada dapur listrik, kompor listrik, oven listrik dan alat alat pemanas pada umumnya.
  • AC 2 : Untuk tipe beban induktif, untuk operasi starting, plugging, dan inching motor induksi rotor lilit (slipring). Pemakaian pada Hoist, metallurgy. Saat terhubung arus contactor = 2.5 x arus nominal, saat terputus tegangan contactor <= tegangan supply
  • AC 3 : Untuk tipe beban induktif, untuk operasi starting, plugging dan inching motor induksi rotor sangkar. Pemakaian pada lift, escalator, conveyor, air conditioning. Saat terhubung arus contactor = (5 s/d 7) arus nominal, saat terputus tegangan contactor lebih kurang 20 % tegangan supply
  • AC 4 : Untuk tipe beban induktif, untuk operasi starting, plugging dan inching motor induksi rotor sangkar dan rotor lilit. Pemakaian pada mesin printing, mesin tool. Saat terhubung arus contactor (5 s/d 7) arus nominal, saat terputus tegangan contactor <= tegangan supply
 

1 komentar:

Total Tayangan Halaman