PNEUMATIK???
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Orang yang pertama kali menggunakan alat pneumatik adalah orang Yunani bernama Ktesibio. Istilah pneumatik berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma yang berarti hembusan (tiupan). Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan. (Drs. Suyanto, M.Pd, M.T, 2003 : 1)
Ciri-ciri dari sistem pneumatik sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari
atmosphere kemudian dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja
tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Dimana selama terjadinya
kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik
suhunya harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai
ke obyek yang diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere (dibuang).
Kelebihan dan Kekurangan Pneumatik
Kelebihan yang sangat menonjol adalah karena udara dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu yang singkat.
Selain itu ada kelebihan-kelebihan lainnya dibandingkan alat-alat yang lain. Kelebihan itu bisa dilihat dari : (Thomas Krist, 1993 : 6-8) (Krist,T, 1993)
1. Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer
a. Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
b. Saluran-saluran balik tidak diperlukan, karena udara bekas
(udara yang telah memuai dan telah menyerahkan energinya) dapat dibuang
bebas.
2. Dapat disimpan dengan baik.
a. Sumber udara mampat (kompresor) hanya memproduksi udara mampat
kalau udara itu memang digunakan, jadi kompresor tidak selalu bekerja.
b. Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga dimungkinkan.
3. Bersih dan kering.
a. Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada
saluran pipa benda-benda kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi
kotor.
b. Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa
tidak akan ada pengotoran-pengotoran, bintik (stain) minyak dan
sebagainya.
4. Tidak peka terhadap suhu.
a. Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan pada nilai-nilai yang rendah.
b. Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat panas.
c. Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman dalam lingkungan yang panas sekali.
5. Aman terhadap ledakan dan kebakaran.
a. Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak mengandung bahaya kebakaran maupun ledakan.
b. Alat-alat pneumatik dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal dan luas.
6. Kesederhanaan (mudah dipelihara)
a. Karena kontruksinya sangat sederhana, peralatan-peralatan udara mampat hampir tidak peka gangguan.
b. Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase
(pemasangan) menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat
diperbaiki sendiri.
c. Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka
dapat digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.
7. Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatik kostruksinya kokoh sehingga tahan terhadap gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar.
Namun demikian, udara bertekanan dan peralatan pneumatik masih tetap
juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Kekurangan dari sistem pneumatik
antara lain: (Thomas Krist, 1993 : 9-10)
1. Gangguan suara (bising).
Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam ruang-ruang kerja yang sangat mengganggu.
2. Mudah menguap (volatile).
Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan
udara-udara mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran
yang banyak dan menyebabkan udara mampat mengalir keluar.
3. Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang
berkaitan dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.
4. Gaya tekan terbatas.
Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk
gaya-gaya yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan
dibutuhkan diameter torak yang besar.
5. Biaya energi tinggi.
Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi dan distribusi dibutuhkan peralatan-peralatan khusus.
Silinder Pneumatik
Silinder pneumatik merupakan elemen kerja atau bagian pneumatik yang
akan menghasilkan gerak lurus bolak-balik, baik gerak itu beraturan
maupun yang dapat diatur. Berdasarkan prinsip kerjanya silinder
pneumatik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Silinder kerja tunggal (single acting cylinder / SAC)
Silinder kerja tunggal digerakkan hanya satu sisi arah saja. Oleh
karenanya hanya akan menghasilkan satu arah saja. Untuk gerak baliknya
digunakan tenaga yang didapat dari suatu pegas yang telah terpasang di
dalam silinder tersebut, sehingga besar kecepatannya tergantung dari
pegas yang dipakai.
Gambar silinder tunggal
Keterangan:
1. Rumah silinder
2. Lubang masuk udara bertekanan
3. Piston
4. Batang piston
5. Pegas pengembali
Prinsip kerja
Dengan memberikan udara bertekan pada satu sisi permukaan piston, sisi
yang lain terbuka ke atmosfir. Silinder hanya bisa memberikan gaya kerja
satu arah. Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang
ada didalam silinder direncanakan hanya untuk mengembalikan silinder ke
posisi awal.
Kegunaan
Menurut konstruksinya, silinder kerja tunggal dapat melaksanakan berbagai fungi gerakan:
a. Menjepit benda kerja
b. Pemotongan
c. Pengepressan
d. penganggatan
2. Silinder kerja ganda (double acting cylinder / DAC)
Berbeda dengan silinder kerja tunggal, elemen ini dapat digerakkan dari
dua arah. Pada waktu langkah maju dan mundur dapat dipakai untuk kerja,
sehingga dalam hal ini akan dapat digunakan semua langkah. Secara
prinsip panjang langkah torak tidak sampai mendekati ujungnya. Sama
halnya pada silinder kerja tunggal, pistonnya terbuat dari bahan
fleksibel dan dipasang pada torak dari bahan logam.
Gambar silinder ganda
Keterangan:
1) batang / rumah silinder.
2) saluran masuk.
3) saluran keluar
4) batang piston
5) seal
6) bearing
7) piston
Prinsip kerja
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (
arah maju ) sedangkan arah yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir,
maka gaya diberikan pada sisi permukaan tersebut sehingga batang piston
akan terdorong keluar sampai mencapai batas maksimun dan berhenti. .
Gerakan silinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan
batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju)
udaranya terbuka ke atmosfir.
Keuntungan silinder kerja ganda dapat dibebani pada kedua arah gerakan
batang pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel. Gaya
yang diberikan pada batang piston gerakan keluar lebih besar daripada
gerakan masuk. Karena efektif permukaandikurangi pada sisi batang piston
oleh luas permukaan batang piston.
Katup-katup Pneumatik secara garis besar dibagi menjadi 5 (lima)
kelompok menurut fungsinya, yaitu: (Drs. Suyanto, M.Pd, M.T,2003 : 40 )
1) katup pengarah ( direction way valve )
Katup pengarah adalah perlengkapan yang menggunakan lubang-lubang
saluran kecil yang akan dilewati oleh aliran udara bertekanan, tereutama
untuk memulai (start) dan berhenti (stop) serta mengarahkan aliran itu.
2) Katup pengontrol aliran ( flow control valve )
Katup pengontrol aliran adalah peralatan pneumatic yang berfungsi
sebagai pengatur dan pengendali aliran udara bertekanan (pengendali
angin) khususnya udara yang harus masuk kedalam silinder-silinder
pneumatik. Ada juga aliran angin tersebut harus di kontrol untuk
peralatan pengendali katup-katup pneumatik.
3) Katup pengontrol dan pengatur tekanan (pressure control valve)
Katup pengontrol dan pengtur tekanan adalah bagian dari komponen
pneumatik yang mempengaruhi tekanan atau dikontrol oleh besarnya
tekanan.
Macam-macam katup ini ada 3 kategori, yaitu:
a) Katup pengatur tekanan (pressure regulating valve)
Katup ini berfungsi untuk menjaga tekanan supaya terjadi tekanan yang
tetap (konstan). Aplikasi dari katup ini misalnya tekanan yang telah
diatur (distel) pada manometer harus dipindahkan pada batas konstan
terhadap elemen kerja atau penggerak walaupun tekanan yang disuplai
berubah.
b) Katup pembatas tekanan (pressure limiting valve)
Katup ini digunakan utamanya sebagai katup pengaman. Kerja utamanya
adalah mencegah tekanan udara yang berlebihan dari sistem pneumatik yang
ada. Jika tekanan maksimum sudah tercapai pada bagian masuk dari katup,
maka bagian keluar dari katup terbuka sehingga udara bertekana akan
keluar ke atmosfer.
c) Katup rentenan atau katup rangkai (sequence valve)
Prinsip kerja katup ini hampir sama dengan katup pembatas.
4) Katup penutup (shut-off valve)
Katup ini berfungsi sebagai pemberi atau pencegah aliran udara yang tak
terbatas. Artinya, jika aliran udara harus dihentikan, maka katup akan
bertindak. Tetapi jika di butuhkan aliran kecil, maka katup akan membuka
sedikit saja. Pemakain sederhana adalah pada keran air.
5) Katup-katup kombinasi/gabungan (combination valve)
Katup kombinasi merupakan katup pneumatik yang tersusun sedemikian rupa
hingga kerjanya menjadi sangat spesifik. Keberadaan katup-katup ini
memang dirancang untuk maksud-maksud tertentu yang tentunya disesuaikan
dengan kebutuhan operasi di segi otomatisasi.
Macam-macam Simbol Pada Katup
0 komentar:
Posting Komentar